Kupangkota.com - NTT , Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang menggelar kegiatan Business Development Services (BDS) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Kamis, 25 Mei 2023. Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka di Aula Gedung Keuangan Negara Kupang.
Kegiatan  Business Development Services (BDS) membina UMKM NTT yang diselenggarakan KPP Pratama Kupang ini dimulai pukul 14.00 WITA , yang dihadiri lebih dari 100 UMKM yang tergabung dalam UMKM binaan Bank Mandiri, Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Keluarga Jawa Kupang, UMKM binaan Kementerian Keuangan di wilayah Kupang dan peserta UMKM yang mendaftar secara mandiri melalui media sosial KPP Pratama Kupang.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sinergi unit vertikal Kementerian Keuangan yang terdiri dari KPP Pratama Kupang, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kupang, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kupang, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kupang, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui Program UMKM Kemenkeu Satu.
Adapun kegiatan BDS tahun ini mengusung tema “Bersama Kemenkeu, UMKM Nusa Tenggara Timur Makin Maju”.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang, Ibu Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pelaku UMKM terkait regulasi, kualitas produk, modal, dan pemasaran sehingga dapat meningkatkan produktivitas para pelaku UMKM.
“Diharapkan kegiatan ini dapat menambah wawasan bagi para pelaku UMKM sehingga dapat berdampak meningkatnya omset penjualan,” jelas Ayu.
Selain itu, Ayu juga mengungkapkan bahwa program BDS ini merupakan wadah untuk memberikan pembinaan dan pengawasan kepada Wajib Pajak UMKM dalam pengembangan usahanya secara berkesinambungan serta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran (awareness), keterikatan (engagement), dan kepatuhan (compliance) terhadap pajak.

Baca Juga : Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Nusa Tenggara Timur 

(Kepala Kantor Pelayanan Pajak / KPP Pratama Kupang, Ibu Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi)

KPP Pratama Kupang menggandeng beberapa narasumber yaitu dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kupang, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Nusa Tenggara Timur, La Moringa, Bank Mandiri, dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kupang.

Pada sesi pemaparan materi, dibawakan materi terkait Perseroan Perorangan oleh Erni Mamo Li, S.H., M.Hum. selaku Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kantor Wilayah Kemenkumham NTT, selanjutnya materi terkait Nomor Induk Berusaha (NIB) yang disampaikan oleh Penina N.A. Lauata, SSTP, MM, Penata Perizinan Ahli Madya pada DPMPTSP Kota Kupang, dan dilanjutkan oleh dr. Andree Hartanto,Sp.OG selaku CEO La Moringa Indonesia tentang kewirausahaan dan motivasi.

Baca Juga : KPP Pratama Kupang Akhir Maret 2023 Lapor Pajak SPT Tahunan Capai 44.731 Wajib Pajak

“Kita sebagai wirausaha harus melihat sesuatu memakai kacamata entrepreneur. Semua hal bisa menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi jika kita dapat mengolah, mengemas, dan memasarkan produk tersebut dengan baik,” tutur Andree.
Selain itu, Zuzy Popyani, Micro Banking Cluster Manager PT Bank Mandiri Area Kupang turut menyampikan materi tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan materi terakhir tentang Lelang UMKM oleh Asmatriadi Anwar, Fungsional Pelelang KPKNL Kupang.

Pada acara BDS tersebut KPP Pratama Kupang juga menyampaikan informasi sekaligus mengajak peserta untuk dapat bergabung dalam Program Lopo UMKM KPP Pratama Kupang yang telah berjalan selama kurang lebih satu tahun. Saat ini, produk-produk dari UMKM yang telah bergabung dengan Lopo UMKM dipajang di Tempat Pelayanan Terpadu KPP Pratama Kupang dan dapat diakses oleh masyarakat secara daring melalui Situs Layanan Online Satu Pintu KPP Pratana Kupang pada laman  instabio.cc/pajakkupang.

UMKM yang bergabung pada program ini akan memperoleh sejumlah fasilitas seperti promosi produk secara luring dan daring, akses memperoleh informasi kegiatan sharing session yang diadakan KPP Pratama Kupang, kerja sama pada kegiatan-kegiatan KPP Pratama Kupang, menjadi Wajib Pajak role model, hingga fasilitas lainnya untuk mendukung kemudahan usaha UMKM.
“Program Lopo UMKM, kegiatan BDS, dan kegiatan lain nantinya yang melibatkan pelaku UMKM merupakan wujud komitmen KPP Pratama Kupang dan bentuk dukungan nyata kepada pelaku UMKM selaku penggerak ekonomi nasional agar terus mengembangkan usahanya,” ujar Ayu.
Selain itu, pada kegiatan BDS ini, Ayu turut mensosialisasikan upaya KPP Pratama Kupang dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI-WBBM). Ayu menuturkan upaya tersebut bertujuan untuk mempercepat road map reformasi birokrasi.
“Kami berkomitmen mencapai tujuan ini melalui pencegahan korupsi dan pengingkatan kualitas pelayanan publik,” ungkap Ayu.
Ayu pun turut meminta dukungan dan kerja sama dari para peserta, para Wajib Pajak, seluruh stakeholder KPP Pratama Kupang untuk membantu KPP Pratama Kupang mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. (SP-KPP/Kupangkota)

 Baca Juga : Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Nusa Tenggara Timur 

 

Details

Written by Admin

Category: Berita

Published: 28 May 2023

Hits: 161

Kupangkota.com - NTT , Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada 15 Mei 2023, Jam 16:00WITA bertempat di Lantai III Kantor BI NTT melaksanakan kegiatan bersama insan Jurnalis, Pers, Media, dengan topik Kondisi Terkini Perekonomian Provinsi NTT di dalam Acara Sobat Literasi Media (SOLMED) BI NTT. Acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT yaitu Bapak S. Donny H. Heatubun, Deputi Kepala BI NTT Bapak Daniel Agus Prasetyo, dan juga para Pegawai di kantor BI NTT. Adapun pemaparan data terkini yang dirilis oleh kantor BI NTT yaitu dimulai dari Kasus terkonfirmasi Covid-19 Prov. NTT sampai dengan 14 Mei 2023 mencapai 97.784 orang, dengan Case Fatality Rate sebesar 1,61% dan Mortality Rate mencapai 0,029%. Di samping itu, Bed Occupancy Ratio (BOR) COVID-19 di Provinsi NTT tercatat mencapai 2,63%/minggu atau masih dalam kategori memadai, dengan Positivity rate 7 hari terakhir di NTT sebesar 2,59%, lebih rendah dari Nasional sebesar 8,73%.

Berdasarkan Inmendagri No. 53 Tahun 2022, terhitung 30 Desember 2022 Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah di Indonesia dinyatakan dihentikan dengan mempertimbangkan situasi COVID-19 yang terkendali, tingkat imunitas yang tinggi di masyarakat dan kesiapan kapasitas kesehatan yang lebih baik. Di samping pelaksanaan vaksinasi tetap dipercepat dengan penerapan protokol kesehatan yang terus berjalan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT , Bapak Donny H.Heatubun menjelaskan untuk Kinerja perekonomian NTT secara Year on Year (yoy) pada Tw. I-2023 tercatat tumbuh sebesar 3,73% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,45% (yoy). Pertumbuhan ekonomi NTT tercatat lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional yang tumbuh sebesar 5,03% (yoy). Secara qtq, kinerja perekonomian NTT tercatat terkontraksi sebesar 6,15% (qtq) lebih dalam dibandingkan kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,92% (qtq).

Baca Juga : Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Nusa Tenggara Timur 

(Foto Kupangkota.com : 15 Mei 2023, Acara Sobat Literasi Media / SOLMED Bersama Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur)

Pada Tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Prov. NTT diperkirakan terus meningkat mencapai 4,12-4,62% (ctc). Peningkatan ini sejalan dengan semakin terkendalinya penyebaran COVID-19 yang ditopang pelonggaran kebijakan pembatasan oleh pemerintah sehingga mengakselerasi aktivitas ekonomi masyarakat di tengah persiapan tahun politik 2023-2024. Di samping itu, program pemerintah seperti Food Estate, Ekosistem Pola Kemitraan Komoditas Utama (Jagung, Sapi dan Rumput Laut), Proyek Strategis Nasional (PSN), serta penyelenggaraan ASEAN SUMMIT 2023 turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Pada April 2023, gabungan 3 kota IHK di Provinsi NTT mengalami deflasi sebesar 0,05% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,26% (mtm). Sementara itu inflasi tahunan pada bulan April sebesar 5,12% (yoy), menurun dari bulan sebelumnya namun masih lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 4,33(yoy). Inflasi gabungan Provinsi NTT pada tahun 2023 diprakirakan kembali ke rentang sasaran 3±1% seiring dengan upaya TPID dalam kerangka 4K.

Pemaparan Data lebih mendalam pun diungkap dalam rilis resmi Bank Indonesia NTT melalui slide presentasi bersama Sobat Literasi Media (SOLMED) BI NTT , yakni Kasus terkonfirmasi Covid-19 Prov. NTT sampai dengan 14 Mei 2023 mencapai 97.784 orang, dengan Case Fatality Rate sebesar 1,61% dan Mortality Rate mencapai 0,029%. Di samping itu, Bed Occupancy Ratio (BOR) COVID-19 di Provinsi NTT tercatat mencapai 2,63%/minggu atau masih dalam kategori memadai, dengan Positivity rate 7 hari terakhir di NTT sebesar 2,59%, lebih rendah dari Nasional sebesar 8,73%.

Berdasarkan Inmendagri No. 53 Tahun 2022, terhitung 30 Desember 2022 Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah di Indonesia dinyatakan dicabut dengan mempertimbangkan situasi COVID-19 yang terkendali, tingkat imunitas yang tinggi di masyarakat dan kesiapan kapasitas kesehatan yang lebih baik. Di samping pelaksanaan vaksinasi tetap dipercepat dengan penerapan protokol kesehatan yang terus berjalan.

Vaksinasi tahap I dan II di Provinsi NTT masing-masing dimulai sejak 15 Januari dan 3 Maret 2021. Kemudian, dilanjutkan dengan vaksinasi tahap III dan IV yang dimulai sejak Februari 2022 dan Januari 2023. Sampai dengan 15 Mei 2023, sebanyak 3,68 juta orang (82,94%) sudah menerima vaksin dosis 1, dan sebanyak 2,87 juta orang (64,67%) sudah menerima vaksin dosis 2. Realisasi vaksinasi dosis 3 tercatat masih sebesar 14,68%. Sementara itu, realisasi vaksinasi dosis 4 yang baru dimulai tercatat sebesar 0,35%.

Perkembangan Ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Timur sesuai rilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT pada Mei 2023, Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT yakni Kinerja perekonomian NTT secara yoy pada Tw. I-2023 tercatat tumbuh sebesar 3,73% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,45% (yoy). Pertumbuhan ekonomi NTT tercatat lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional yang tumbuh sebesar 5,03% (yoy). Secara qtq, kinerja perekonomian NTT tercatat terkontraksi sebesar 6,15% (qtq) lebih dalam dibandingkan kontraksi pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 0,92% (qtq).

Kinerja perekonomian NTT pada Tw. I-2023 tercatat tumbuh sebesar 3,73% (yoy) meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,45% (yoy). Pertumbuhan ekonomi NTT lebih rendah dibandingkan dengan Nasional yang tumbuh sebesar 5,03% (yoy). Secara nasional, pertumbuhan ekonomi NTT pada Tw. I 2022 berada pada peringkat 30 dari 34 provinsi.

Baca Juga : ASEAN Matters Epicentrum Of Growth , ASEAN Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Asia Tenggara dan Dunia dalam KTT ASEAN ke 42 di Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia

Sedangkan untuk Secara kumulatif, kinerja perekonomian Provinsi NTT pada tahun 2022 tercatat sebesar 3,05% (ctc), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 yang tumbuh sebesar 2,52% (ctc). Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 terutama bersumber dari perbaikan optimisme masyarakat seiring peningkatan aktivitas ekonomi dan pariwisata di tengah semakin terkendalinya kasus COVID-19. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja ekonomi bersumber dari pembukaan border internasional, pelaksaan MICE dan event strategis, dan terjadinya peningkatan belanja pegawai, belanja barang dan jasa, serta belanja bantuan sosial.

Perkembangan di Sektor Pertanian, Khususnya Kinerja Lapangan Usaha (LU) pertanian pada Tw. I 2023 diprakirakan tetap menunjukkan pertumbuhan positif, meskipun sedikit melambat dibandingkan Tw. IV 2022. Hal ini tercermin dari melambatnya pertumbuhan kredit sektor pertanian ke level 29,34% (yoy) dan melambatnya pertumbuhan luas panen padi yang berada pada level 2,57% (yoy). Meskipun demikian, berlanjutnya program ekstensifikasi lahan dan peningkatan ternak dari Pemerintah Provinsi NTT melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) Kemitraan dan Food Estate, diprakirakan mendorong peningkatan luas panen padi hingga 44,21% (yoy) pada musim panen raya yang akan jatuh pada Tw. II 2023.

Kinerja sektor pertanian pada Tw. II 2023 diprakirakan meningkat tercermin dari prakiraan optimisme kegiatan usaha pertanian yang meningkat ke level 14,77% di tengah prakiraan stabilnya optimisme investasi di sektor pertanian yang terjaga pada level 0,00%. Di samping itu, pertumbuhan Produktivitas Padi tercatat sebesar 4,15% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, seiring dengan prakiraan kondusifnya curah hujan pasca usainya fenomena La Nina. Meskipun demikian, potensi kemunculan El Nino yang meningkat di periode Semester II 2023 berpotensi menjadi faktor penahan pertumbuhan sektor pertanian yang lebih tinggi lagi.

Perkembangan Sektor Perdangan di Provinsi NTT , Kinerja Sektor perdagangan pada Tw. I 2023 diprakirakan tetap tumbuh positif, meskipun tidak setinggi triwulan sebelumnya. Hal ini terkonfirmasi dari ekspor luar negeri yang terkontraksi sebesar 34,03% (yoy) dan impor luar negeri yang mengalami perlambatan.
Meskipun demikian, perkembangan omzet total berdasarkan Survei Penjualan Eceran (SPE) menunjukkan peningkatan ke level 5,25% (yoy) dan perkembangan bongkar muat barang yang menunjukkan perbaikan meskipun tetap terkontraksi sebesar 11,00% (yoy). Lapangan Usaha (LU) Perdagangan diprakirakan tumbuh meningkat pada Tw. II 2023 sejalan dengan prakiraan SBT Perdagangan yang meningkat ke level 4,65. Perkembangan kredit perdagangan juga menunjukkan peningkatan pada Tw. I 2023 sehingga dapat mendorong pertumbuhan LU Perdagangan yang lebih tinggi di triwulan berjalan. Meskipun pembelian kendaraan bermotor tercatat menurun pada Tw. I 2023,
hasil survei konsumen yang masih di atas level 100 mengindikasikan masih baiknya optimisme masyarakat secara umum terhadap sektor perdagangan ke depan.

Untuk Perkembangan Sektor Konstruksi di Provinsi NTT, Kinerja Lapangan Usaha (LU) Konstruksi pada Tw. I 2023 diprakirakan menurun dibandingkan triwulan sebelumnya, didorong oleh cuaca ekstrem dan curah hujan yang tinggi pada Tw. I 2023 sebagai dampak dari triple-dip La Nina. Hal ini turut terkonfirmasi dari realisasi SBT Konstruksi yang menurun ke level 0,92 pada Tw. I 2023. Meskipun demikian, membaiknya realisasi pengadaan semen, meningkatnya omzet bahan konstruksi, penyaluran kredit konstruksi yang lebih tinggi dapat menjadi faktor pendorong membaiknya kinerja LU Konstruksi di Tw. II 2023. Selain itu, prakiraan SBT Konstruksi yang meningkat ke level 5,52 mengindikasikan optimisme pelaku usaha yang lebih baik di Tw II.

Berlanjutnya pengerjaan Program Strategis Nasional (PSN) seperti Bendungan Temef, Bendungan Manikin, dan Bendungan Mbay, serta proyek pengembangan DPSP Labuan Bajo diprakirakan dapat mendorong pertumbuhan sektor konstruksi pada Tw. II 2023. Sementara itu, keseluruhan progres fisik pinjaman PT. SMI telah mendekati 100% dan tersisa paket supervisi saja. Hal ini menandakan telah berakhirnya proyek peningkatan infrastruktur di Provinsi NTT. Meskipun demikian, pelaksanaan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo diharapkan dapat menjadi pintu masuk investor untuk berinvestasi pada lahan Tanamori yang diusung menjadi KEK MICE atau Kawasan Ekonomi Khusus "Meeting, Incentive, Convention, Exhibition seperti Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran.

Perkembangan Sektor pariwisata di Provinsi NTT pada Triwulan I Tahun 2023, yakni jumlah kunjungan wisatawan dan kedatangan penumpang bandara tercatat mengalami peningkatan. Yang utamanya didorong oleh penurunan tekanan tarif angkutan udara di tengah pencabutan PPKM. Adapun TPK pada Tw. I 2023 melambat ke level 31,35%. Kinerja sektor pariwisata pada Tw. I 2023 diprakirakan tumbuh positif sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan kunjungan wisatawan dan kedatangan penumpang di Bandara Komodo, Labuan Bajo yang merupakan destinasi pariwisata prioritas NTT.

Perkembangan kredit akomodasi, makan dan minum (akmamin) masih mencatatkan hasil yang positif pada Tw. II 2023 yang tumbuh sebesar 27,59% (yoy), meskipun melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Sebaliknya, perkembangan kredit transportasi mencatatkan perbaikan, di mana mampu tumbuh sebesar 10,44% (yoy). Pelaksanaan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo menjadi faktor pendorong peningkatan kinerja sektor pariwisata di Tw. II 2023. Hal ini sejalan dengan prakiraan peningkatan optimisme pelaku usaha pada LU Akmamin dan Transportasi yang tercermin dari peningkatan SBT Akmamin dan Transportasi.

Baca Juga : Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 Usung Tema Sinergi dan Inovasi Ekonomi Digital Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Terkait Fiskal dan Belanja APBN di Provinsi NTT, Realisasi belanja APBN di Provinsi NTT hingga triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp7,03 Triliun. Secara persentase, realisasi belanja pada triwulan I 2023 mencapai 20,1% dari total pagu sebesar Rp35,02 Triliun, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang juga mencapai realisasi 18,7% dari total pagu sebesar Rp34,76 Triliun. Jenis belanja APBN yang memiliki share terbesar adalah Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 51,8% diikuti belanja DAK Nonfisik 14,8%.

Realisasi Fiskal belanja APBD Pemda NTT hingga triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp2,2 Triliun, atau tumbuh 11,99% (yoy). Secara persentase, realisasi belanja pada triwulan I 2023 mencapai 7,8% dari total pagu sebesar Rp28,8 Triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang mencapai realisasi 6,7% dari total pagu sebesar Rp29,8 Triliun. Sebanyak 18,5% dari realisasi belanja APBD pada triwulan I 2023 di NTT berasal dari belanja pemerintah provinsi, sedangkan sisanya dari belanja pemerintah kabupaten/kota. Jenis belanja yang memiliki share terbesar adalah belanja operasional yakni sebesar 87%.

Realisasi pendapatan APBD Pemda NTT pada triwulan I 2023 tercatat sebesar Rp4,6 Triliun, atau tumbuh 1,83% (yoy). Secara persentase, realisasi pendapatan pada triwulan I 2023 mencapai 16,1% dari total pagu sebesar Rp28,3 Triliun, sama dengan triwulan I 2022 yang juga mencapai realisasi 16,1% dari total pagu sebesar Rp27,5 Triliun. Sebanyak 20,5% dari realisasi pendapatan APBD pada triwulan I 2023 di NTT berasal dari pendapatan pemerintah provinsi, sedangkan sisanya dari pendapatan pemerintah kabupaten/kota. Jenis pendapatan yang memiliki share terbesar adalah pendapatan transfer yakni sebesar 89%.

Untuk Perkembangan Sistem Keuangan di Provinsi NTT pada Penyaluran kredit di Maret 2023 tumbuh 20,43% (yoy) menjadi Rp45,97 Triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh 1,97% (yoy) menjadi Rp33,12 Triliun. Kemudian kredit UMKM tumbuh sebesar 14,68% (yoy) menjadi Rp16,82 Triliun. Secara pangsa, mayoritas penyaluran kredit di NTT masih didominasi oleh kredit konsumsi.

Perkembangan Sistem Pembayaran di Provinsi NTT , Pada triwulan II 2023, hingga bulan April transaksi tunai di Provinsi NTT mengalami posisi net outflow senilai Rp749,4miliar. Sesuai dengan pola historis di mana kebutuhan uang tunai masyarakat meningkat pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional  (HBKN) Idul Fitri. Sementara itu, transaksi RTGS s.d Februari 2023 terkontraksi sebesar 48,95% (yoy), sedangkan transaksi kliring (SKNBI) tumbuh sebesar 14,89% (yoy).

Untuk Perkambangan Transaksi e-commerce di Provinsi NTT pada triwulan IV 2022 terkontraksi 29,23% (yoy) menjadi Rp196,32 Miliar. Transfer bank adalah metode pembayaran yang paling banyak digunakan dalam transaksi e-commerce. Selanjutnya, jumlah merchant dan user QRIS juga terus berkembang. Pada bulan Januari 2023 jumlah merchant QRIS di NTT mencapai 148 ribu merchant, sedangkan user QRIS per bulan Desember 2022 sebanyak 137 ribu orang (penambahan 133.901 user sejak tahun 2021). Demikian pula volume dan nominal transaksi BI-FAST terus meningkat.

Data Tenaga Kerja dan Kesejahteraan di Provinsi NTT, yakni Tingkat kemiskinan di NTT tercatat menurun pada Tahun 2022 pada level 20,23%. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) sedikit meningkat. Tenaga kerja di Provinsi NTT didominasi pada lapangan usaha pertanian, dengan tingkat pendidikan mayoritas pada jenjang SD. Adapun rasio gini Provinsi NTT tercatat sedikit meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Perkembangan Penyaluran Dana Desa, pada tahun 2023 terus berlanjut kepada 2.678 desa di NTT. Adapun pagu dana desa pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp2,69 Triliun. Sementara itu, hingga triwulan I 2023 penyaluran dana desa yang telah terealisasi adalah sebesar Rp433,89 Miliar atau 16,14% dari pagu.

Perkembangan Inflasi Bulanan di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Pada April 2023, gabungan 3 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi NTT mengalami deflasi sebesar 0,05% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,26% (mtm). Deflasi terutama didorong oleh penurunan komoditas ikan-ikanan seperti ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan cakalang, serta cabai merah dan daging ayam ras. Komoditas ikan-ikanan mengalami penurunan harga seiring dengan hasil tangkapan nelayan yang meningkat seiring kondisi cuaca yang lebih mendukung di bulan April. Di sisi lain, tarif angkutan udara masih mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat pada momen libur cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional  HBKN yaitu Paskah dan Idul Fitri.

Perkembangan Inflasi tahunan April 2023 Provinsi NTT, Secara tahunan inflasi gabungan 3 kota IHK di NTT pada April 2023 tercatat sebesar 5,12% (yoy), menurun dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun demikian, capaian tersebut masih lebih tinggi dibandingkan inflasi Nasional yang sebesar 4,33% (yoy). Tekanan inflasi tahunan di NTT menurun pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok transportasi.

Perkembangan Harga Komoditas Strategis Provinsi NTT, tercatat Sampai dengan minggu kedua Mei, harga beras masih menunjukkan tren peningkatan akibat kenaikan harga dari pemasok. Sementara itu, komoditas lainnya cenderung lebih stabil seiring dengan normalisasi permintaan pasca Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Paskah dan Juga Idul Fitri. Sampai dengan minggu kedua Mei, harga bawang merah dan bawang putih cenderung meningkat karena ketersediaan pasokan yang masih terbatas, sementara cabai merah dan cabai rawit cenderung menurun.

Kondisi pasokan komoditas pangan utama Provinsi NTT rata-rata masih terjaga antara 3 – 14 minggu ke depan. Kemudian, berdasarkan hasil survei BI pada minggu ke II Mei 2023 terkait kondisi pasokan di Kota Kupang, stok pangan secara umum mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya.

Adapun Upaya Bank Indonesia Provinsi NTT di dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah, TPID di Tahun 2023, fokus pada komoditas seperti Bawang Merah, Bawang Putih, Cabai Merah, Cabai Rawit, Daging Ayam Ras, Telur Ayam Ras, Sayuran (Kangkung, Bayam, Sawi Hijau, Sawi Putih, dll), Ikan-Ikanan (Kembung, Tongkol, Tembang, Layang, dll). Dengan Fokus Lokasi , Fokus Utama – Kota Kupang (bobot IHK terbesar), Fokus Lainnya yaitu daerah Maumere dan Waingapu (kota pengukuran IHK).

(Foto Kupangkota.com : Rary Triguntara bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Bapak S. Donny H. Heatubun)

Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, melalui TPID untuk Pengendalian Inflasi berfokus pada 4K yaitu ,
pertama K1 KETERJANGKAUAN HARGA
• Melaksanakan operasi pasar, sidak pasar, dan bazar secara rutin di pasar tradisional, bersesuaian dengan hari survei BPS.
• Optimalisasi peran PD Pasar sebagai Perumda/BUMD Pangan agar dapat melakukan intervensi di Pasar Kota Kupang dengan bertindak sebagai offtaker
• Melaksanakan pemantauan harga komoditas bahan pokok secara berkala di pasar tradisional

kedua K2 KETERSEDIAAN PASOKAN
• Optimalisasi dan perluasan KAD serta memastikan bahwa KAD terealisasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasokan pangan
• Melanjutkan dan melakukan penguatan penyusunan neraca pangan strategis sebagai sumber informasi ketersediaan pasokan
• Peningkatan kapasitas klaster pertanian dan perikanan di NTT melalui bantuan saprodi maupun pendampingan teknis
• Penguatan adopsi digital farming dalam produksi komoditas strategis

Ketiga K3 KELANCARAN DISTRIBUSI
• Melanjutkan program subsidi ongkos angkut dengan anggaran pemerintah (alokasi Dana Transfer Umum dan Belanja Tidak Terduga)
• Menjamin kelancaran distribusi melalui perbaikan akses (jalan, jembatan, pelabuhan) antar kabupaten/kota
• Melakukan koordinasi dan sinkronisasi ketersediaan barang kebutuhan pokok serta meningkatkan peran distributor dan sub distributor.

Keempat K4 KOMUNIKASI EFEKTIF
• Melanjutkan gerakan urban farming di kalangan masyarakat antara lain di lingkungan ASN, gereja, pesantren, dll
• Optimalisasi publikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional sebagai sumber informasi harga komoditas pangan strategis, bisa kunjungi disini : https://hargapangan.id/
• Informasi harga terkini di pasar melalui billboard yang dipasang di lokasi strategis di area pasar sehingga dapat menekan ekspektasi harga masyarakat.

Proyeksi Inflasi Provinsi NTT Pada tahun 2023 inflasi Provinsi NTT diprakirakan akan melandai dan kembali pada rentang sasaran 3±1%. Faktor pendorong inflasi Provinsi NTT ke depannya antara lain pandemi yang semakin melandai sehingga mendorong meningkatnya aktivitas perekonomian, di sisi lain laju inflasi NTT juga diprakirkan tertahan oleh meningkatnya suku bunga BI7DRR yang menurunkan ekspektasi inflasi masyarakat, keberlanjutan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) maupun Kerjasama Antar Daerah (KAD) dan program pemerintah lainnya, serta tarif angkutan udara yang melandai seiring dengan high-base effect di tahun 2022.

Acara Sobat Literasi Media (SOLMED) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan topik Kondisi Ekonomi NTT Terkini di Mei 2023, diakhiri dengan tanya jawab bersama jurnalis, pers, media dan ramah tamah bersama. Dampak Ekonomi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 42 ASEAN Summit 10-11 Mei 2023, di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur pun dibahas dalam sesi tanya jawab, dan sangat diharapkan semua pihak Pemda Manggarai Barat, Pemprov NTT, serta Stakeholder , penyedia layanan bisa mendukung perkembangan ekosistem khususnya Pariwisata di Labuan Bajo, terkait ketersediaan logistik pangan, harga makanan dan minuman yang terjangkau, makanan yang dengan harga memadai dan ramah bagi wisatawan serta transparansi informasi mengenai harga komoditas barang mupun jasa di sektor tempat Wisata Khususnya Labuan Bajo, agar kunjungan wisatawan bisa berkesinambungan terus menerus pasca event ASEAN Summit.(BINTT/KK-Guntara)

(Foto Kupangkota.com : Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bapak S.Donny H.Heatubun, menjelaskan Kondisi Perekonomian NTT Terkini Triwulan I 2023 dalam Acara Sobat Literasi Media / SOLMED BI NTT kepada Insan Jurnalis, Pers, Media)

 Baca Juga : Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Nusa Tenggara Timur 

Baca Juga : ASEAN Matters Epicentrum Of Growth , ASEAN Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Asia Tenggara dan Dunia dalam KTT ASEAN ke 42 di Labuan Bajo Provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia

Baca Juga : Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2023 Usung Tema Sinergi dan Inovasi Ekonomi Digital Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Details

Written by Admin

Category: Berita

Published: 15 May 2023

Hits: 172

Dukung peningkatan produktivitas tanaman tebu melalui Program Agrosolution, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar panen raya tebu di Sendangtirto, Berbah, Sleman, pada Rabu (10/5).

Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan bahwa program ini merupakan wujud komitmen Pupuk Kaltim untuk membantu petani untuk terus meningkatkan kesejahteraannya. Program ini digagas guna membantu petani mencapai kesejahteraan dan sekaligus meningkatkan produktivitas komoditas pertanian secara terintegrasi melalui pemberdayaan petani.

"Agrosolution merupakan kesinambungan langkah Pupuk Kaltim meningkatkan peran dalam menjaga ketahanan pangan, sekaligus mendorong optimalisasi sektor pertanian Indonesia melalui produk berkualitas," katanya.

Agrosolution juga digagas untuk mendorong peningkatan penggunaan pupuk non subsidi oleh petani, guna mengurangi ketergantungan akan pupuk subsidi dengan target lahan yang jauh lebih produktif. Hal ini didukung berbagai produk unggulan Pupuk Kaltim yang telah teruji cocok dengan beragam jenis tanaman dan karakteristik lahan, seperti Urea Daun Buah, NPK Pelangi serta produk hayati Biodex dan Ecofert.

Koordinator Program Agrosolution PT PKT Area DIY, Jateng, dan Jatim Hilmi Syarif mengatakan dalam program ini terdapat 498 petani dengan luasan lahan 1.352,17 hektare yang bekerja sama melalui Program Agrosolution.

"Sebelumnya, kami mendapatkan panen tebu rerata antara 500 kuintal – 600 kuintal per hektare. Dengan menggunakan NPK Pelangi ini produksi bisa mencapai 800 kuintal – 1.000 kuintal per hektare,” ujarnya.

Dalam Program Agro Solution, Pupuk Kaltim bersama mitra membentuk ekosistem agar semakin kuat. Untuk wilayah Yogyakarta, mitra yang bekerja sama antara lain PT Madu Baru sebagai offtaker, Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) sebagai distributor pupuk, penyedia benih, bibit dan pestisida serta pemberi bimbingan teknis agronomis, BNI sebagai lembaga keuangan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Yogyakarta, serta teknologi pertanian, dan asuransi.

"Ibarat puzzle yang sebelumnya terpisah, kami rangkai menjadi sebuah gambar itu namanya Argosolution," katanya.

Selain menyelaraskan elemen pertanian, pihaknya juga mengakomodir keluhan dari para petani. Kebanyakan para petani mengeluh soal kualitas pupuk. Sering kali para petani mengeluarkan biaya untuk membeli pupuk, tetapi tak ada hasil. Tanaman tebu yang dihasilkan berukuran kecil. Jumlah panen jauh di bawah target. Petani juga kerap kena tipu oleh para penjual pupuk-pupuk palsu.

Baca Juga : Pasca Idul Fitri 2023, Pupuk Kaltim Pastikan Stok Dalam Kondisi Aman

"Salah satunya petani kesulitan mendapatkan pupuk karena mahal. Tentu kami berusaha memberi solusi. Misalnya memberi harga diskon khususnya petani yang ikut program melalui KPTR," ujarnya.

Salah satu petani tebu asal Kulonprogo, Narko mengaku sangat terbantu dengan program Agrosolution Pupuk Kaltim. Dia sempat menggunakan pupuk dengan merek lainnya. Hasilnya justru tak bisa maksimal. Usai menggunakan pupuk NPK Pelangi, ukuran tebu yang dia tanam tumbuh lebih besar tiga kali lipat.

"Setelah kita aplikasikan Pupuk Kaltim itu manfaatnya sangat tinggi sekali. Dari segi cost menjadi bisa irit, yang kedua hasilnya bisa maksimal. Besarnya hampir 3 kali lipat. Dari besarnya tebu dan ketinggian tebu relatif jauh sekali. Sehingga petani sangat terbantu sekali bisa ngirit biaya," ungkapnya.

Saat ini, Pupuk Kaltim menjalankan Program Agrosolution pada 10 lokasi di wilayah distribusi dengan total lahan mencapai 19.002 hektare dengan 10.489 petani. Pupuk yang dimanfaatkan dalam program ini sebanyak 1.704 ton untuk NPK dan 1.188 ton untuk Urea. (*SP-PK/KK)

Baca Juga : Pasca Idul Fitri 2023, Pupuk Kaltim Pastikan Stok Dalam Kondisi Aman

Baca Juga : Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Nusa Tenggara Timur 

 

Details

Written by Admin

Category: Berita

Published: 12 May 2023

Hits: 136

(Foto Bersama : ASEAN Summit, 10 Mei 2023, Pimpinan ASEAN Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara, sumber : BPMI, Sekretariat Presiden)

Kupangkota.com - NTT, Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke 42 Asosiasi Negara-Negara di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) mengambil tema ASEAN Matters Epicentrum of Growth.
KTT ke 42 ASEAN Summit yang berlangsung 9-11 Mei 2023 di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, ini memiliki berbagai acara pertemuan bilateral serta multilateral para pemimpin negara di Asia Tenggara. Terdapat 11 Pimpinan Negara Asia Tenggara yang hadir dalam ASEAN Summit ke 42 ini. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-Negara ASEAN kali ini dihadiri oleh delegasi dari 11 negara-negara anggota kawasan Asia Tenggara.

Adapun daftar negara-negara anggota ASEAN itu yaitu Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Vietnam, Laos, dan Timor Leste. Di tahun 2023 ini Indonesia memegang tampuk kekuasaan sebagai ketua umum ASEAN yang berlangsung selama setahun dari Januari hingga Desember tahun 2023.

Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir.H.Joko Widodo mengatakan keketuaan Indonesia di ASEAN yang diterima Indonesia tahun ini ketika dunia tengah dihadapkan dengan beragam situasi global yang tak menentu. Namun Presiden Joko Widodo optimis jika Indonesia mampu berkontribusi bagi penemuan solusi dari berbagai persoalan regional dan global yang banyak dihadapi oleh negara-negara di kawasan ASEAN.

“Tahun ini, Indonesia menjadi Ketua ASEAN di tengah-tengah situasi global yang sangat tidak mudah. Krisis ekonomi, krisis energi, krisis pangan, perang, semuanya sedang terjadi,” kata Presiden Jokowi, namun ditengah berbagai tantangan, ASEAN pasti mampu berdiri kuat dan tangguh menjadi Pusat pertumbuhan Dunia. Lebih lanjut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa ASEAN memiliki aset kuat sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth. Selain itu, ASEAN juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang tumbuh jauh di atas rerata dunia, bonus demografi, hingga kestabilan kawasan yang terjaga.

ASEAN adalah Akronim yang merupakan singkatan dari The Association of South East Asian Nations atau Perhimpunan Bangsa-bangsa di Asia Tenggara, yang dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Terdapat lima negara pendiri ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Oleh karena itu, setiap tanggal 8 Agustus, kita memperingati Hari ASEAN atau ASEAN Day.

Seiring dengan dampak positif yang dirasakan dari perhimpunan ini, hingga tahun 2022, anggota ASEAN bertambah enam negara lainnya menjadi total sebelas negara anggota. Enam negara yang dimaksud ialah Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste. Indonesia sendiri, telah berperan menjadi Keketuaan ASEAN sebanyak tiga kali (1976, 2003, 2011) dan menghasilkan capaian yang terbukti, dapat mendorong kemajuan negara ASEAN.

Mengambil tema "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth", sejumlah pemimpin negara-negara di Kawasan Asia Tenggara hadir langsung, seperti Presiden Joko Widodo sebagai tuan rumah Keketuaan ASEAN 2023, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Singapura Lee Hsien Loong, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Kambona Hun Sen, PM Laos Sonexay Siphandone, Deputi PM Thailand Don Prawudwinai, dan PM Timor Leste Taur Matan Ruak sebagai observer.

Baca Juga : Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Nusa Tenggara Timur 

Di tahun 2023 ini, Indonesia kembali didapuk memegang Keketuaan ASEAN, dengan mengambil tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth" yang bermakna bahwa Indonesia ingin menjadikan ASEAN tetap penting dan relevan bagi masyarakat ASEAN dan dunia.  Indonesia juga ingin membawa ASEAN menjadi kawasan yang memiliki peran penting, bagi negara kawasan dan dunia yang mampu berperan sentral sebagai penggerak perdamaian maupun kesejahteraan kawasan. Selain itu, Indonesia juga ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan dan dunia.

Untuk mewujudkannya, telah disusun 3 Pilar Priorities Economic Deliverables, yaitu :

1. Recover-Rebuilding

ASEAN bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko seperti inflasi dan volatilitas aliran modal.

2. Digital Economy

Untuk memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kapasitas masing-masing dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.

3. Sustainability

Sebagai kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim, ASEAN juga perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau, diantaranya melalui penyusunan ASEAN Taxonomy on Sustainable Finance dan Study on the Role of Central Banks in Managing Climate and Environment-Related Risk.

(Foto Bersama ASEAN Summit 10 mei 2023, saat Berlayar Joy Sailing, dengan kapal Pinisi, Sumber Foto : BPMI , Sekretariat Presiden)

ASEAN Summit 9-11 Mei 2023 juga mengangkat berbagai isu-isu seputar pertumbuhan ekonomi, stabilitas kawasan, keamanan hingga politik. Berbagai keamanan berlapis juga dikerahkan Panglima TNI dan Kapolri, untuk menjaga Para Delegasi dan Keamanan ASEAN Summit 2023. Pada Sore hari berbagai Pimpinan dan Kepala Negara ASEAN juga diajak Presiden RI Joko Widodo menikmati suasana Joy Sailing diatas Kapal Pinisi menyaksikan Keindahan Senja Matahari terbenam di Perairan Lautan Labuan Bajo, serta Presiden RI Joko Widodo juga memperkenalkan potensi Pariwisata Labuan Bajo NTT , Wonderful Indonesia ke berbagai Pimpinan Negara ASEAN, seperti keindahan The Dragon (Naga) Taman Nasional Komodo (TNK), Pulau Rinca, Pulau Padar, Kawasan Wisata Bawah Laut Snorkling, Gua Batu Cermin serta Panorama Alam di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Provinsi NTT. Kemeriahan Acara Welcoming Dinner ASEAN Summit 2023, Video Kunjungi Disini  , Acara Makan malam pun nampak diisi dengan pagelaran tarian khas Nusa Tenggara Timur, yaitu Tari Caci (Manggarai NTT) dan Tari Likurai (Belu NTT), Alunan Musik Sasando (Rote NTT) hingga lagu Gemu Fa Mi Re (Flores NTT), dan berbagai musik artis dari Ibukota. Selamat dan Sukses ASEAN Summit 2023.(BPMI/SetPres-KK/Guntara)

Sumber Foto : BPMI, Sekretariat Negara dan Bapak Agus Suparto.

Baca Juga : Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Nusa Tenggara Timur 

(Foto Pimpinan Negara ASEAN , 10 Mei 2023 ASEAN Summit, Joy Sailing, Menikmati Senja Matahari Terbenam Berlayar dengan kapal Pinisi di lautan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, Sumber Foto Bapak Agus Suparto)

Details

Written by Admin

Category: Berita

Published: 11 May 2023

Hits: 197