
Kupangkota.com , NTT - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggelar acara puncak perhelatan Indonesia-Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025 dengan tema “Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom” di Kupang, NTT. Sebagai tuan rumah Kota Kupang Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur menjadi pusat perhatian dunia kebudayaan internasional saat Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Fadli Zon,S.S.,M.Sc, secara resmi membuka Pameran Kebudayaan Indonesia di Kawasan Timur dalam rangkaian kegiatan Indonesia Pacific Cultural Synergy (IPACS) 2025 di halaman Hotel Harper, Senin (11/11/2025). Acara yang mengusung tema “Celebrating Shared Cultures and Community Wisdom” ini menandai awal dari perhelatan besar yang berlangsung pada 11–13 November 2025, memperlihatkan keindahan dan kekayaan budaya kawasan Indonesia Timur yang penuh warna dan nilai-nilai kearifan lokal.


Pembukaan pameran turut dihadiri sejumlah tokoh nasional dan daerah, antara lain Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk, Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena,S.Si.,Apt, Wali Kota Kupang dr.Christian Widodo, serta Duta Besar Keliling untuk kawasan Pasifik periode 2017–2021 Tantowi Yahya. Kemudian hadir juga para pejabat Kementerian Kebudayaan, jajaran pimpinan pemerintahan lingkup Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Pemerintah Kota Kupang, pelajar, para kurator, serta para peserta residensi serta delegasi negara-negara peserta IPACS 2025 juga turut memeriahkan kegiatan ini, menjadikannya ajang pertemuan lintas bangsa yang sarat makna persaudaraan dan pertukaran budaya.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa pameran ini merupakan bentuk nyata dari ekosistem kebudayaan yang hidup, tumbuh, dan saling menguatkan di wilayah timur Indonesia. Menurutnya, pameran IPACS 2025 tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga simbol kolaborasi dan keberlanjutan budaya yang mampu menghubungkan masyarakat Indonesia dengan bangsa-bangsa di kawasan Pasifik. “Pameran ini adalah penghormatan atas warisan budaya yang berakar di tanah Nusa Tenggara Timur dan wujud komitmen kita dalam menjadikan kebudayaan sebagai jembatan kerja sama regional,” tegasnya.
Menteri Fadli juga menyoroti pentingnya semangat persatuan lintas negara di kawasan Pasifik. Ia menilai, kesamaan akar budaya, terutama dalam tradisi maritim dan ekspresi seni, menjadi bukti nyata hubungan serumpun antara masyarakat Nusantara dan Pasifik. “Kita disatukan oleh satu visi menjadikan budaya sebagai kekuatan vital dalam peradaban dunia,” ujarnya, menandaskan bahwa IPACS 2025 bukan sekadar pameran, melainkan momentum kebangkitan diplomasi budaya Indonesia.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, Kementerian Kebudayaan turut mempersembahkan stan bertajuk The Listening Thread, yang menjadi simbol komitmen dalam pemberdayaan praktisi budaya di Indonesia Timur. Stan tersebut menjadi ruang naratif di mana ragam kisah dan identitas budaya saling bertaut, menampilkan beragam koleksi yang menegaskan makna budaya sebagai jalinan dialog antara masa lalu, kini, dan masa depan.


Pameran IPACS yang dibuka untuk umum hingga 13 November 2025 ini menampilkan beragam ekspresi budaya dari NTT, Papua, dan Maluku, melalui anjungan kerajinan, tekstil tradisional, kuliner khas, hingga hasil karya UMKM. Sejumlah penampilan turut memeriahkan suasana, mulai dari tari Orsa Modao asal Papua Tengah yang melambangkan harmoni, tari Maekat dari Kabupaten Timor Tengah Selatan Provinsi NTT, hingga alunan musik Sasando yang menghadirkan kehangatan budaya lokal dengan sentuhan modern.

Menutup sambutannya, Menteri Kebudayaan Fadli berharap pameran ini menjadi ruang apresiasi dan pembelajaran lintas bangsa. Ia menginginkan agar masyarakat Pasifik dapat melihat Indonesia sebagai negara dengan megadiversity budaya yang menakjubkan. “Semoga pameran ini menjadi jendela bagi dunia untuk mengenal lebih dekat kekayaan budaya Nusantara,” tutupnya disambut tepuk tangan para hadirin.(SP-Adpim/Rygun)
Editor : Guntara
Sumber dan Foto : Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT / Mario Lawi / Kity / Dio

Baca Juga : Mendagri Tito Karnavian Serahkan Penghargaan “Cita Daerah Damai dan Inklusif 2025” Kepada Kota Kupang
Baca Juga : Kumpulan Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Details
- Written by Admin
- Category: Berita
- Published: 11 November 2025
- Hits: 127

Kota Kupang Raih Penghargaan “Cita Daerah Damai dan Inklusif 2025”, Sumber Foto : Prokompim Kota Kupang
Kupangkota.com , NTT - Jakarta - Wajah penuh kebanggaan tampak terpancar dari Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, saat menerima penghargaan bergengsi “Cita Daerah Damai dan Inklusif 2025” yang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Muhammad Tito Karnavian, dalam ajang Anugerah Cita Negeri 2025 di Studio I Kompas TV, Jakarta, Senin 10 November 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan.
Trofi berbahan daur ulang itu bukan sekadar simbol kehormatan, tetapi juga pengakuan atas semangat kebersamaan dan harmoni sosial yang terus hidup di Kota Kupang yang terus tumbuh di ujung tenggara timur Indonesia dengan denyut toleransi yang kuat dan semangat persaudaraan yang menyatukan warganya.
Kota Kupang meraih penghargaan kategori “Cita Daerah Damai dan Inklusif” berkat konsistensinya menjaga iklim sosial yang rukun, toleran, dan terbuka terhadap keberagaman suku, agama, dan budaya. Saat daerah lain masih berjuang mengelola perbedaan, Kupang justru menjadikannya sebagai kekuatan dan identitas kolektif.
“Kota Kupang adalah rumah bagi semua. Damai dan inklusif bukan sekadar jargon, tetapi gaya hidup masyarakat kita,” ujar Wali Kota Kupang dr.Christian Widodo.
Ia menegaskan, semangat toleransi itu dihidupkan dalam kebijakan nyata, mulai dari kegiatan lintas iman, ruang dialog antar warga, hingga forum partisipatif yang membuka ruang bagi seluruh elemen masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan kota.
“Penghargaan ini menjadi semangat baru untuk terus menjaga kerukunan dan memastikan setiap warga mendapat ruang yang sama dalam pembangunan,” tambahnya.
Apresiasi Pemerintah Pusat dan Media Nasional
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian memberikan apresiasi atas peran Kota Kupang dalam menciptakan harmoni sosial yang kuat di tengah pluralitas bangsa. “Damai berarti hidup saling terhubung di tengah keragaman. Inklusif berarti pembangunan yang tidak diskriminatif, untuk seluruh warga, bukan hanya sekelompok orang,” tegas Tito dalam sambutannya. Selain Kota Kupang, penghargaan serupa juga diterima oleh Kota Denpasar, Kota Magelang, dan Kabupaten Fakfak.
Sementara itu, Direktur Utama Kompas TV, Rosianna Silalahi, menuturkan bahwa Anugerah Cita Negeri merupakan bentuk penghargaan bagi pemimpin daerah yang membangun dengan hati, bukan sekadar infrastruktur, melainkan nilai-nilai kemanusiaan, keberagaman, dan keberlanjutan.
“Kami berharap penghargaan ini menjadi inspirasi bagi seluruh kepala daerah untuk membangun dengan semangat inklusif dan berkelanjutan, tanpa meninggalkan siapa pun,” ujarnya. Rosianna juga menyoroti makna ekologis dari trofi penghargaan yang dibuat dari bahan daur ulang, melambangkan komitmen bahwa pembangunan sejati harus berpihak pada manusia sekaligus menjaga alam.
Makna Penghargaan bagi Kupang.
Bagi Kota Kupang ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur, predikat “Damai dan Inklusif” bukan sekadar penghargaan, melainkan refleksi dari denyut kehidupan sosial warganya. Kota Kupang membuktikan bahwa kedamaian lahir dari kerja keras, empati, dan cinta yang tumbuh di antara masyarakatnya. Dari kota kecil di timur Nusantara ini, Indonesia kembali belajar bahwa perbedaan bukan ancaman, melainkan kekayaan yang menyatukan.
Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, menegaskan bahwa penghargaan “Cita Daerah Damai dan Inklusif 2025” yang diterima Pemerintah Kota Kupang bukan sekadar simbol kehormatan, melainkan cerminan nyata dari semangat kebersamaan seluruh warga. Menurutnya, capaian tersebut adalah hasil gotong royong masyarakat yang selama ini menjaga harmoni dan toleransi di tengah keberagaman yang menjadi ciri khas Kota Kupang sebagai Kota KASIH.
“Kota Kupang adalah rumah bagi semua. Damai dan inklusif bukan hanya jargon, tetapi gaya hidup masyarakat kita,” ujarnya dengan nada penuh optimisme saat ditemui usai menerima penghargaan dalam ajang Anugerah Cita Negeri 2025 yang digelar oleh Kompas TV di Jakarta.
Kota Kupang dengan Semangat Kerukunan dan Kesetaraan
Lebih lanjut, Wali Kota Kupang dr.Christian Widodo menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi semangat baru bagi pemerintah daerah dan masyarakat Kota Kupang untuk terus memperkuat nilai-nilai toleransi, mempererat hubungan antarumat beragama, serta memastikan setiap warga memiliki kesempatan yang sama dalam pembangunan kota. “Penghargaan ini menjadi energi baru bagi kami untuk menjaga kerukunan, memperkuat persaudaraan, dan memastikan tidak ada warga yang tertinggal,” tambahnya.
Pernyataan tersebut menggambarkan arah kebijakan Pemerintah Kota Kupang yang menempatkan nilai kemanusiaan dan inklusivitas sebagai fondasi utama pembangunan daerah. Upaya ini tidak hanya memperkuat stabilitas sosial, tetapi juga menjadi contoh konkret kepemimpinan yang berorientasi pada kesetaraan dan kebersamaan.
Apresiasi untuk Daerah Berprestasi di Bidang Sosial dan Pembangunan
Selain penghargaan untuk Kota Kupang, Kompas TV juga memberikan tiga kategori penghargaan lainnya kepada para bupati dan wali kota di Indonesia.
Penghargaan Cita Daerah Sehat diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI, sementara Cita Daerah Pekerjaan Layak dan Lokal diberikan oleh Wakil Menteri Ketenagakerjaan RI, dan Cita Inovasi Berkelanjutan diserahkan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah RI. Ketiga penghargaan tersebut menjadi bagian dari Anugerah Cita Negeri 2025, yang digagas sebagai wadah apresiasi terhadap pemerintah daerah yang berhasil menerapkan kebijakan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan pembangunan.(RyGuN)
Editor : Guntara
Sumber dan Foto : Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kupang / Prokompim Kota Kupang NTT
Baca Juga : Kumpulan Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Details
- Written by Admin
- Category: Berita
- Published: 11 November 2025
- Hits: 77

KupangKota.com, NTT - Menjelang penutupan tahun 2025, Pemerintah Kota Kupang bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur memperkuat koordinasi strategis dalam menjaga stabilitas inflasi dan mempercepat transformasi digital sektor keuangan daerah. Melalui High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali inflasi Daerah TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Pada Triwulan IV Tahun 2025 yang digelar di Aula Rumah Jabatan Wali Kota Kupang, Rabu (5/11/2025), sinergi antarlembaga ditegaskan kembali sebagai kunci menghadapi tantangan ekonomi jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru.

Wali Kota Kupang, dr.Christian Widodo, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa inflasi Kota Kupang pada Oktober 2025 tercatat sebesar 1,87 persen (year on year / yoy), berada di bawah rata-rata inflasi nasional. Ia menilai capaian tersebut merupakan hasil nyata kolaborasi lintas instansi dan pemangku kepentingan dalam menjaga kestabilan harga di pasar. Menurutnya, kesuksesan pengendalian inflasi bukan hanya bergantung pada sinergi teknis, tetapi juga pada kemampuan pemerintah daerah dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan memperkuat inovasi pelayanan publik. “Pemerintah Kota Kupang harus terus bertransformasi menuju pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan kompeten di era digital,” tegas Wali Kota Kupang dr.Christian Widodo.
Beliau menekankan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi tidak hanya bergantung pada koordinasi antar instansi, namun juga pada kemampuan pemerintah daerah beradaptasi terhadap perkembangan teknologi dan inovasi layanan publik. Di tengah dunia yang semakin terdigitalisasi, Pemerintah Kota Kupang tidak boleh tertinggal dan harus beradaptasi dengan cepat untuk menciptakan iklim pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan kompeten. Turut hadir dalam kegiatan Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, unsur FORKOPIMDA, OPD, serta mitra strategis di lingkup Kota Kupang.
Diperlukan upaya konkrit pengendalian inflasi untuk menghadapi tantangan menjelang HBKN Nataru di Kota Kupang. Kondisi cuaca akhir tahun di Provinsi NTT yang didominasi musim hujan berpotensi menahan laju produksi beberapa komoditas pangan. Selain itu, Kota Kupang yang merupakan kota niaga di Provinsi NTT sangat bergantung terhadap pemenuhan komoditas dari luar daerah sehingga kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengendalian inflasi di akhir tahun.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur, Adidoyo Prakoso, menyoroti potensi tekanan inflasi akibat faktor musiman dan cuaca. Dengan dominasi musim hujan di penghujung tahun, laju produksi komoditas pangan berpotensi menurun, sementara ketergantungan Kota Kupang terhadap pasokan dari luar daerah menambah tantangan stabilitas harga. Untuk itu, Bank Indonesia NTT dan Pemerintah Kota Kupang akan menggelar pasar murah bersubsidi serta memperkuat distribusi logistik guna menjaga keterjangkauan harga. Tak hanya itu, BI NTT juga mendorong Gerakan Pekarangan Pangan Lestari (GP2L) dan perluasan kerja sama antarwilayah sebagai langkah memperkuat kemandirian pangan lokal.

Dari aspek digitalisasi, perkembangan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah di Kota Kupang dinilai cukup progresif namun masih menyisakan ruang peningkatan. BI NTT mencatat, pemanfaatan kanal digital dalam penerimaan Pendapatan Daerah (PDRD) baru mencapai 6,83 persen pada semester I 2025. Oleh karena itu, TP2DD diminta menyusun roadmap digitalisasi 2026–2030 yang terintegrasi dengan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), agar kebijakan fiskal daerah berjalan lebih efisien dan inklusif.
Bank Indonesia Provinsi NTT juga mendorong akselerasi penggunaan Kartu Kredit Indonesia (KKI) dan penerapan Sistem Pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) serta sistem online payment oleh BPD NTT selaku Bank Rekening Kas Umum Daerah (RKUD), untuk memperluas digitalisasi belanja daerah dan membuka akses bagi UMKM lokal.(RyGuN)
Editor : Guntara
Sumber dan Foto : Siaran Pers Bank Indonesia NTT
Baca Juga : Kumpulan Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Details
- Written by Admin
- Category: Berita
- Published: 08 November 2025
- Hits: 75

Pemaparan Materi Dari Narasumber Dalam Acara Dedari Family Festival 6 , Hadirkan Talkshow Kesehatan untuk Wujudkan Generasi Emas Berkualitas, di Aula El Tari, 8 November 2025, Foto : Rygun / Kupangkota.com
KupangKota.com, NTT – Dalam upaya mendorong kesadaran akan pentingnya kesehatan keluarga sebagai fondasi bangsa, kegiatan "Dedari Family Festival 6" digelar di Aula El Tari, Kupang Provinsi NTT, pada hari Sabtu, 8 November 2025, mulai jam *08.00 hingga 16.00 WITA, dengan berbagai acara mulai dari talkshow seminar kesehatan ibu dan anak, kesehatan mental, hingga kesehatan reproduksi, kesuburan pria dan wanita hingga pembedahan medis pada bayi. Kemudian rangkaian acara Dedari Family Festival (DDF) ke 6 , pada siang hari sampai sore melaksanakan berbagai kegiatan seperti Lomba mewarnai anak, lomba menggambar anak, lomba bayi merangkak, performance sanggar Dedari, lomba line dance, Fashion Show, serta pengumuman lomba dengan berbagai hadiah menarik.
Acara ini mengusung tema "Keluarga Sehat untuk Generasi Emas yang Berkualitas", dengan menghadirkan beragam dokter-dokter spesialis sebagai narasumber utama dalam sesi seminar dan talkshow interaktif. Kegiatan ini disambut antusias oleh berbagai kalangan, terutama mahasiswa dari institusi kesehatan, organisasi kewanitaan (WHDI), serta mitra kerja lintas sektor yang bergerak di bidang kesehatan dan pemberdayaan keluarga.
Media Kupangkota.com yang hadir langsung dalam Kegiatan Dedari Family Festival ke 6 Tahun, Gelar acara seminar kesehatan berupa Talk Show yang berlangsung di aula El Tari Kupang NTT, dengan suasana penuh antusias di mana para peserta mendapatkan beragam wawasan kesehatan dari dokter - dokter spesialis dan para pakar medis. Acara yang dibuka pada jam 08.30 WITA, sabtu 8 November 2025 ini diawali oleh pemaparan Cinta Bangga dan Paham Rupiah dari Duta Rupiah Bank Indonesia NTT, serta kemudian dilanjutkan sesi pertama talkshow kesehatan pembukaan moderator dengan pengantar singkat mengenai pentingnya edukasi kesehatan keluarga dan perempuan. Talk show ini menjadi wadah strategis untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan reproduksi, mental, serta tumbuh kembang anak.

Sesi pertama diisi oleh dr.Dewa Ayu Putu Shinta Widari,Sp.KJ(K).,MARS, yang mengangkat topik “Persiapan Mental yang Sehat Meraih Persalinan Idaman.” Dalam pemaparannya, dr. Shinta menekankan pentingnya kesiapan psikis ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan agar terhindar dari stres dan depresi pascapersalinan. Dilanjutkan oleh DR.dr.Simplicia Anggraini,Sp.A(K), yang membahas “Persiapan Keluarga yang Sehat dalam Merawat Anak Berkebutuhan Khusus.” Ia menyoroti peran keluarga sebagai fondasi utama dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan kebutuhan khusus, baik secara emosional maupun medis.
Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan resmi, dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh para ahli medis, yang membahas isu-isu kesehatan keluarga mulai dari gizi, kesehatan ibu dan anak, kesehatan mental, hingga pola hidup sehat berbasis keluarga. Dalam talkshow yang berlangsung hangat, para peserta diberi kesempatan berdialog langsung dengan narasumber, menggali informasi seputar pencegahan penyakit, pentingnya peran ibu dalam kesehatan keluarga, hingga strategi menghadapi tantangan kesehatan generasi muda di era modern.
Kemudian narasumber berikutnya pada sesi pertama dengan topik Fokus Kesehatan Anak dan Imunisasi, yaitu Pembicara dari dr.Kadek Maharini,Sp.A, memberikan pemaparan bertema “Vaksinasi untuk Imunisasi Paripurna pada Anak.” Dalam sesinya, dr. Kadek menegaskan bahwa vaksinasi bukan sekadar perlindungan individu, tetapi juga tanggung jawab sosial untuk menciptakan kekebalan kelompok. Ia mengajak para orang tua agar tidak abai terhadap jadwal imunisasi dasar maupun lanjutan demi tercapainya generasi sehat.
Setelah rangkaian paparan awal, moderator memandu sesi diskusi tanya jawab dan melalui Forum ini menjadi ruang interaktif bagi peserta untuk bertanya langsung kepada para narasumber mengenai berbagai isu kesehatan ibu dan anak, serta pentingnya kesehatan mental. Diskusi berlangsung dinamis dengan tanggapan hangat dari peserta yang menunjukkan minat tinggi terhadap topik kesejahteraan keluarga.

Pada Sesi Kedua dilanjutkan dengan topik Kesehatan Reproduksi dan Kualitas Hidup. Memasuki sesi kedua ini dengan narasumber, DR.dr.Dewa Putu Sahadewa,Sp.OG(K) membuka diskusi dengan topik “Aestetika Area Kewanitaan untuk Peningkatan Kualitas Hidup.” Pemateri menjelaskan bahwa kesehatan dan estetika organ kewanitaan memiliki pengaruh besar terhadap kepercayaan diri dan kualitas hidup perempuan. Kemudian sesi narasumber berikutnya dilanjutkan oleh dr.I Ketut Agus Sunatha,Sp.OG(K) yang membahas “Tips Meningkatkan Kualitas Kesuburan Pria dan Wanita,” menyoroti pentingnya pola hidup sehat dan pemeriksaan rutin bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.

Pada sesi kedua talkshow ini juga menghadirkan narasumber dengan topik Kesehatan Bedah dan Pencegahan Infeksi pada anak bayi. Topik yang dibawakan oleh dr.Iren Lokananta,Sp.BA, ini memaparkan “Deteksi Dini Kelainan Bedah Bawaan.” Ia menjelaskan bahwa penanganan dini terhadap kelainan bawaan dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup anak. Sementara dr.Ni Luh Putu Julita Yanti,Sp.B menutup sesi materi dengan topik “Tips Bebas Infeksi Pasca Pembedahan.” Ia menegaskan pentingnya menjaga kebersihan luka operasi dan memperhatikan tanda-tanda infeksi pascaoperatif.

Acara talkshow pada sesi kedua DDF 6 ditutup dengan tanya jawab dengan berbagai diskusi yang menarik tentang kesehatan reproduksi dan pembedahan pada bayi. Para peserta terlihat antusias berbagi pengalaman dan menanyakan solusi medis langsung kepada para dokter spesialis yang hadir. Talk show ini menjadi ajang edukatif yang tidak hanya menyajikan ilmu, tetapi juga memperkuat kesadaran publik akan pentingnya kesehatan menyeluruh bagi keluarga Indonesia.
Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah edukasi publik yang memperkuat kolaborasi antara dunia medis, masyarakat, dan lembaga pendidikan, dalam menciptakan keluarga Indonesia yang sehat, tangguh, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045. Dengan semangat kolaboratif dan edukatif, Dedari Family Festival 6 tak hanya menjadi ruang diskusi, tetapi juga momentum reflektif untuk mendorong kualitas generasi penerus bangsa melalui pendekatan kesehatan keluarga yang holistik.(Guntara)
Sumber Foto : Kupangkota.com / RyGuN
Materi Kesehatan dari Narasumber Dokter-Dokter Spesialis dalam Acara Dedari Family Festival 6, bisa Kunjungi Disini.

Baca Juga : Kumpulan Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Details
- Written by Admin
- Category: Berita
- Published: 08 November 2025
- Hits: 41

KupangKota.com, NTT – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat literasi keuangan dan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap mata uang nasional melalui peluncuran Modul Kokurikuler Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah bagi pelajar SMA/SMK dan SLB se-NTT. Peluncuran resmi modul ini berlangsung pada malam puncak Katong Manise dan QRIStreet Festival 2025, Sabtu tanggal 1 November 2025.

Dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo,S.Sos.,M.M., meluncurkan modul secara simbolis dengan penyerahan buku CBP Rupiah oleh Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Didiet Aditya, disertai penyerahan Surat Keputusan implementasi modul kokurikuler oleh Dinas Pendidikan. Sinergi antara Bank Indonesia NTT dan Dinas Pendidikan Provinsi NTT ini menjadi langkah strategis dalam memperluas edukasi nilai Rupiah sejak dini, mengintegrasikan pembelajaran cinta terhadap uang nasional dalam kegiatan belajar sekolah.



Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT , Ambrosius menekankan pentingnya membangun kesadaran siswa untuk menghargai Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara. “Setiap lembar Rupiah adalah hasil keringat yang perlu dijaga. Kalau bukan kita yang bangga terhadap mata uang sendiri, siapa lagi? Rupiah adalah simbol kedaulatan bangsa,” ujarnya. Ia juga memberi contoh sederhana melalui kebiasaan menggunakan dompet panjang agar uang tidak rusak, sebagai bentuk nyata rasa cinta terhadap Rupiah.



Selain peluncuran modul, acara tersebut juga menjadi momentum bersejarah dengan diumumkannya 10 Duta Rupiah Flobamorata 2025–2026. Para duta ini dipilih dari 121 peserta melalui proses pembelajaran dan seleksi ketat selama dua hari. Mereka akan berperan aktif mendukung BI NTT dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya CBP Rupiah dan digitalisasi keuangan selama satu tahun ke depan.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Didiet Aditya, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi, termasuk Pemerintah Provinsi NTT, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, para guru, serta mitra seperti Takuju Market, Bank Mandiri Cabang Kupang, Swiss Belcourt Kupang, PMI NTT, dan lembaga perbankan lainnya. Ia menegaskan komitmen BI NTT untuk terus memperluas sinergi dalam mendorong pembayaran non tunai serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif dan digitalisasi lokal.

Festival QRIStreet dan Takuju Market Volume 4 sendiri akan berlangsung hingga 7 November 2025, di halaman Hotel Swiss Belcourt Kupang. Kegiatan ini menjadi ajang kolaboratif antara dunia pendidikan, pelaku usaha, dan lembaga keuangan dalam menumbuhkan kreativitas, mempercepat transformasi digital, dan memperkuat ekonomi masyarakat NTT melalui semangat kebanggaan terhadap Rupiah.(RyGuN)
Editor : Guntara
Sumber dan Foto : Siaran Pers Bank Indonesia NTT , Nomor : 27/64/Kpa/PR

Baca Juga : Kumpulan Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Details
- Written by Admin
- Category: Berita
- Published: 03 November 2025
- Hits: 78

KupangKota.com, NTT — Semarak kreativitas generasi muda dan semangat digitalisasi ekonomi lokal kembali mewarnai Kota Kupang NTT melalui gelaran Pemilihan Duta Rupiah Flobamorata 2025. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menghadirkan inovasi dengan menggabungkan tiga kegiatan besar sekaligus yakni Katong Manise, QRIS Street Festival, dan Takuju Market Volume 4. Kegiatan yang berlangsung sejak 29 Oktober hingga 7 November 2025 di halaman Hotel Swiss Belcourt Kupang ini menjadi wadah kolaborasi kreatif yang memadukan edukasi, hiburan, dan promosi sistem pembayaran digital berbasis QRIS.

Sebanyak 121 peserta dari berbagai kabupaten di NTT bahkan ada yang datang dari Malang dan Bali untuk mengikuti pembekalan intensif selama dua hari. Mereka mempelajari ilmu kebanksentralan, literasi sistem pembayaran digital, hingga edukasi perlindungan konsumen. Melalui kegiatan ini, Bank Indonesia NTT menanamkan nilai Cinta, Bangga, dan Paham (CBP) Rupiah sebagai fondasi kesadaran nasional terhadap mata uang negara. Setelah melalui proses seleksi ketat, terpilih 15 finalis putra dan 15 finalis putri yang akan berkompetisi di malam puncak pada 1 November 2025. Para duta terpilih nantinya akan menjadi mitra sosialisasi BI dalam memperluas pemahaman publik tentang kebijakan rupiah dan digitalisasi keuangan.


Sinergi tiga event ini berhasil menarik partisipasi luas dari masyarakat. Rangkaian kegiatan meliputi lomba untuk pelajar SD, SMP, SMA, hingga masyarakat umum dan perbankan di Kota Kupang. Tak hanya itu, suasana festival semakin semarak dengan penampilan talenta lokal, talkshow interaktif, permainan edukatif, serta labirin sejarah sistem pembayaran di Indonesia. Konsep edutainment ini menjadikan acara bukan sekadar ajang kompetisi, tetapi juga perayaan inovasi, budaya, dan literasi digital yang inklusif bagi seluruh warga Kupang.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT mencatat peningkatan signifikan dalam penggunaan QRIS di daerah. Hingga bulan September 2025, transaksi QRIS di Provinsi NTT tercatat mencapai 32,7 juta transaksi atau tumbuh hingga 77% (yoy) dibanding periode yang sama di Tahun 2024 yang mencapai 18,5 Juta transaksi. Dari sisi nominal, sepanjang tahun 2025 tumbuh mencapai Rp. 2,92 Triliun atau tumbuh sebesar 34% (yoy) dibanding periode yang sama pada Tahun 2024 yang mencapai Rp 2,2 Triliun. Dari sisi merchant, tercatat sebanyak 296 ribu merchant telah menerima pembayaran menggunakan QRIS atau tumbuh sebesar 15,21% (ytd) dibanding Desember 2024 yang tercatat sebanyak 257 ribu merchant. Secara pengguna, tercatat sebanyak 321 ribu masyarakat NTT telah bertransaksi menggunakan QRIS atau tumbuh sebesar 5,10% (ytd) dibanding Desember 2024 yang tercatat sebanyak 305 ribu pengguna. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat NTT semakin adaptif terhadap ekosistem pembayaran digital. Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Adidoyo Prakoso, menegaskan komitmen BI untuk terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya CBP Rupiah dan transaksi non tunai yang aman, efisien, serta modern.(RyGuN)
Editor : Guntara
Sumber dan Foto : Siaran Pers Bank Indonesia NTT , Nomor : 27/63/Kpa/PR
Baca Juga : Kumpulan Berita dan Informasi di Kupang dan Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Details
- Written by Admin
- Category: Berita
- Published: 01 November 2025
- Hits: 81






















